Pada suatu hari, saya lagi menyuapi anak saya, Aksara, yang waktu itu baru mulai MPASI. Waktu itu saya sudah menyiapkan suasana makan sedemikian rupa, seperti yang saya baca-baca di buku parenting: anak nggak dalam keadaan mengantuk, anak duduk sendiri, nggak ada distraksi, dan anak disuapi. Pas mau disuapi… Eh, anaknya nggak mau. Yang ada anaknya ngambek, saya ikutan ngambek. Dicoba lagi, tetap nggak bisa.
Akhirnya… Dengan berat hati saya nyalain TV dan pasang channel khusus bayi. Kemudian… Anaknya mau makan! Lahap, habis pula.
Malamnya, saya bilang ke Abang (suami), “Runtuhlah sudah idealisme aku.”
Siapa juga pernah mengalami, cuuung? 🙋
Yha, jadi orangtua pada praktiknya memang tidak semudah teori. Pas waktu hamil sih gampang, memantapkan hati, “Pokoknya anak gue nggak boleh gini, pokoknya nanti anak gue harus gitu.”
Nyatanya? :)))
Kisah di atas cuma sekelumit dari inkonsistensi-inkonsistensi saya dan suami yang lagi sama-sama belajar jadi orangtua. Bukan untuk membuka aib, betul seperti yang dibilang Mbak Puty, tapi sekadar menjadi pengingat bahwa kita tidak harus menjadi orangtua yang sempurna, tetapi menjadi orangtua yang memahami dan memenuhi kebutuhan anaknya.