Bagaimana Rasanya Dirawat saat Pandemi?

Hai hai, apa kabar semuanya? Semoga sehat-sehat selalu ya. Apalagi di masa pandemi gini, semoga kita semua selalu dilimpahkan kesehatan, dan dijauhkan dari berbagai penyakit. Amin.

Mau cerita, nih. Di akhir Desember 2020 lalu, tepatnya di tanggal 21 Desember, saya dirawat di rumah sakit karena kena demam berdarah. Setelah 9 bulan lebih menghindari keluar rumah, akhirnya saya harus keluar rumah juga, dan ke… rumah sakit. 😂

Gimana rasanya dirawat saat pandemi? Parno, riweuh, sedih…, pastinya. Tapi Alhamdulillah semua itu udah berlalu sekarang.

Read More »

Bagaimana Kita Bisa Melindungi Perempuan Hamil yang Bekerja saat Pandemi?

Baru-baru ini,  sahabat sejak masa kecil saya mengeluhkan sulitnya harus pergi kerja di masa pandemi ketika hamil. Saat ini ia memasuki kehamilan trimester keduanya. Keluhan itu bahkan telah ia sampaikan sejak awal kehamilannya: tidak bisa makan karena seringkali berujung mual hebat hingga muntah, tidak nyaman tapi sulit untuk diceritakan atau dikeluhkan karena itu dianggap hal yang biasa. Kejadian-kejadian itu  kerap ia alami baik di rumah maupun di kantor.

Pengalaman hamil tentu akan menjadi memori yang sangat lekat bagi perempuan. Ketika saya hamil tiga tahun lalu, saya mengalami masa-masa terberat karena gangguan kehamilan. Saya tidak boleh turun dari tempat tidur karena cenderung mengalami pendarahan. Karena keluhan-keluhan itu, sekitar tiga minggu saya absen dari kantor saya yang lama. Setelah merasa kuat dan kembali ke kantor, waktu bekerja sering saya habiskan berbaring di dalam ruang menyusui karena saya dilarang dokter duduk dalam jangka waktu lama. Beruntung  saat itu saya bekerja di sebuah kantor untuk perlindungan anak, sehingga hak saya sebagai perempuan bekerja yang sedang mengandung sangat dilindungi.

Dalam keadaan dunia yang “normal” pun, kehamilan itu berat.  Al-Qur’an surat Lukman ayat 14 disebutkan: “Dan kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orangtuanya. Ibunya yang telah mengandungnya dalam keadaan lemah bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orangtuamu. Hanya kepada Aku kembalimu.” Al-Qur’an menyebutkan bahwa perempuan hamil berada dalam kondisi lemah yang bertambah-tambah. Saya bahkan tidak bisa menemukan deskripsi yang pas untuk menerangkan betapa sulitnya masa-masa kehamilan bagi perempuan.

Read More »

Affordable Basic Skincare Routine untuk Ibu Menyusui

Saat hamil, saya paling malesss banget kalau udah disuruh ngapa-ngapain muka. Pernah suatu ketika saya pergi ngantor dengan bare face, benar-benar berbekal sabun muka aja dan face paper kalau muka udah mulai terlihat berminyak. Iya, semalas itu dulu (apalagi pas hamil) merawat wajah. Saya udah pernah ngebahas produk-produk skincare dan makeup yang saya pakai selama hamil di post ini, dan itu udah sangat minimum banget.

Nah, akhir-akhir ini, saya coba mulai pengen ngerajinin merawat muka. Apalagi setelah saya menemukan channel Youtube Beauty Within. Bikin semangat ngerawat diri hahaha. Salah satu episode yang membukakan mata saya adalah tentang basic skincare routine, yang ternyata sangat mudah diikuti. Tier pertama dari skincare routine yang wajib bangetttt kita pakai setiap hari adalah: cleanser – toner – moisturizer – sunscreen.

Tapi tentu saja kebutuhan skinker berbanding terbalik dengan pemasukan, shay. Jadilah saya banyak online browsing, kira-kira produk yang affordable dan cukup bagus review-nya, dan yang insya Allah aman buat ibu menyusui seperti saya. On a side note, kulit wajah saya berminyak dan cenderung berjerawat, jadi memang agak susah nemuin produk yang cocok. Makanya sata happy banget saat menemukan produk-produk ini:

Read More »

Current Favorite Youtube Channels for A Healthier Life

Hola! Akhir-akhir ini saya lagi senang mantengin beberapa Youtube channels yang punya topik spesifik buat diangkat. Selain karena menarik, juga tentunya bermanfaat karena dapat ilmu baru. Plus, sebenarnya saya lagi kehabis TV series buat ditonton, jadi ya ujung-ujungnya nonton Youtube lagi haha. Btw, kalau ada rekomendasi series yang bagus, boleh kasih tahu ya! 😀

Oke. Balik lagi. Secara nggak sengaja, setelah saya lihat ulang, ternyata channel-channel ini kebanyakan membahas tentang gaya hidup yang lebih sehat; mulai dari makanan, lingkungan, sampai finansial. Apakah ini pertanda hidup saya lebih sehat sekarang? Yak, belum tentu juga, sodara-sodara. Tapi seenggaknya, saya dapat ilmu baru for a better me and healthier me. Berikut ini saya mau bagiin beberapa Youtube channels yang saya rekomendasikan, siapa tahu bermanfaat 🙂

Read More »

3 Things I Love & Hate about Jakarta

Libur lebaran ini, saya dapat libur lumayan panjang. Dan selama libur kurang lebih 10 hari ini, saya stay terus di Bogor, back and forth antara rumah orangtua sama mertua. Berhubung lusa udah masuk, besok saya harus kembali lagi ke ibukota. Nah, demi menyambut ‘kepulangan’ saya ke Jakarta hihi, ada beberapa hal yang pengin saya tulis, hal-hal yang mengingatkan dan saya rasakan selama tinggal di Jakarta sekitar 11 bulan belakangan ini.

Yang namanya tinggal di Jakarta, ibukota yang katanya nggak pernah tidur, antara senang dan merana memang beda tipis, haha. Kalau teman-teman baca post-post saya sebelumnya, mungkin tahu sekarang saya tinggal di Jakarta… Senin-Jumat. Sabtu-Minggu-nya tetep pulang ke kota kelahiranku tercinta, Bogor. Nah, sekarang saya mau share beberapa hal yang bikin saya betah dan nggak betah tinggal di Jakarta, hal-hal yang bikin saya sebel sekaligus cinta sama si ibukota.Read More »

Let’s Talk (A Little Bit) About Marriage

Kurang dari dua minggu lagi, tepatnya sepuluh hari lagi, saya akan melangsungkan pernikahan. Semakin saya sibuk mempersiapkannya, semakin saya merenungkan makna pernikahan itu sendiri.

Meskipun satu kata ‘pernikahan’, tetapi praktik ini banyak jenisnya dengan makna yang berbeda-beda, cara yang berbeda-beda, tujuan yang berbeda-beda, sampai konsekuensi yang berbeda-beda. Sebut saja forced marriage, early marriage, underage marriage, child marriage, same-sex marriage, contracted marriage, hingga satu lagi, kawin gantung (istilah yang sangat lokal, sampai saya nggak tahu padanan bahasa Inggris yang sesuai).

Mungkin kita bisa me-rule out same-sex marriage yang bagi sebagian orang dianggap sebagai praktik yang ‘tidak bisa diterima’. Namun, di samping itu, keseluruhan jenis pernikahan di atas adalah pernikahan hetero yang conform heteronormativitas. Nyatanya, jenis pernikahan itupun tentu tidak dapat diterima, entah karena menyalahi undang-undang sampai prostitusi terselubung berbalut dasar hukum agama yang abu-abu. Lantas, sebegitu pentingkah sebuah status pernikahan di mata masyarakat, meskipun itu berarti harus ada makna yang direduksi hingga konsekuensi yang tidak sedikit?

Read More »