Haloo ibu-ibu bapak-bapak! Akhirnya saya kembali menulis review setelah sekian lama! Review kali ini adalah tentang salah satu perlengkapan bayi/anak esensial, yang tidak lain dan tidak bukan adalah: stroller! Yes, pasti tahu lah, stroller ini jadi salah satu barang wajib untuk kita-kita ini yang punya newborn, bayi, ataupun toddler. Nah, karena kegemaran saya sewa menyewa perlengkapan bayi (dan sebenarnya ada alasan lain, nanti saya ceritakan lebih lanjut), saya lumayan banyak menggunakan beberapa merk stroller dengan berbagai tipe. Nah, ini yang akan saya review satu-satu, yuk cus!
Alasan kenapa saya sering sewa stroller
Karena saya agak menyesal beli stroller yang saya punya sekarang T_T
Tipe stroller yang saya punya adalah Cocolatte tipe Quintas. Waktu awal punya newborn, rasanya saya merasa mengambil keputusan yang tepat punya stroller ini. Bahannya kokoh, manuvernya enak, bisa dipake bolak-balik (maksudnya dudukannya bisa menghadap depan dan belakang), dan bisa recline sampai 180 derajat jadi bisa dipakai dari newborn. Udah gitu warnanya cakep pula, khaki. Sayangnya, stroller ini bukan cabin size dan beratnya minta ampun T_T
Semakin Aksara besar, makin pe-er harus bawa stroller ini ke mana-mana. Udah jarang banget stroller ini dipakai posisi 180 derajat, kecuali kalau untuk tidur. Lagipula, stroller-nya, meskipun udah dilipat, nggak muat di bagasi mobil saya yang mini wkwkwk. Jadinya, kalau harus pergi ke mall, say bye bye deh sama stroller-nya. Pe-er banget! Apalagi Aksara sekarang lebih suka jalan. Jadi ya pilihannya kalau nggak digendong, jalan sendiri. Terus stroller yang sekarang diapain? Masih suka dipakai kok. Kalau pagi-pagi, Aksara suka diajak beli sayur sama Enin-nya ke depan komplek. Wk. At least it’s still useful :p
Tapi kadang suka ada momen tertentu yang membuat saya merasa harus sewa stroller. Misalnya, kalau pergi ke luar kota, kalau ada kondangan, atau kalau lagi mau liburan. Pilihannya tentu saja stroller yang ringan dan cabin size. Makanya saya cukup sering sewa stroller dengan tipe yang berbeda-beda. Kelihatannya mah gaya ya stroller-nya gonta-ganti terus, padahal mah menang sewa (dan sesuai ketersediaan stok)! Hahaha.
Jadi, yuk mari kita review satu-satu.
Cocolatte Iconic
Spesifikasi:
- Newborn-36 bulan, sampai 20 kg
- 3 posisi recline sampai 175 derajat
- Sandaran kaki dapat diatur sesuai kebutuhan
- 5 titik sabuk pengaman
- Kanopi dilengkapi dengan peek-a-boo window
- One push pedal
- One hand folding
- Dilengkap dengan travel bag berupa tas ransel
- Folding size 43,5 cm x 57,5 cm x 16 cm, berat 5,6 kg
Yang saya suka dari stroller ini karena tasnya bisa dijadikan ransel, cucok banget memang untuk traveling. Ukurannya cabin size dan ringan (meskipun nggak ringan-ringan amat). Saya nggak gitu merhatiin sih tentang stroller ini karena waktu itu hanya pinjam seminggu untuk travel, dan so far oke karena posisinya bisa rebahan juga.
Cocolatte Otto R
Spesifikasi:
- Dual seat yang dapat digunakan untuk newborn – 36 bulan
- Posisi recline tempat duduk hingga 175 derajat
- Dilengkapi dengan seat belt 5 titik pengamanan
- One hand folding
- Memiliki bumper pengaman
- Stroller dapat dilipat saat posisi reversible
- Memiliki kanopi yang dilengkapi dengan peek-a-boo window
- Dilengkapi dengan tempat penyimpanan di belakang kanopi dan di bawah seat
Menurut saya di antara stroller lainnya, ini yang menurut saya paling enakeun. Memang sih, agak lebih berat dibandingkan Cocolatte Pockit yang hietz itu, tapi ini masih termasuk cabin size. Menurut saya, stroller Cocolatte tuh emang fitur terenaknya ada di manuvernya, apalagi kalau di jalan halus kayak conblock atau lantai mall, itu halusss banget. Selain itu, handle depannya pun nggak kayak stroller lainnya yang mengelilingi si stroller-nya, tapi berbentuk huruf T. Aksara senang banget pakai stroller ini karena dia berasa lagi nyetir mobil hahaha.
Kekurangannya, hmm… Selain beratnya yang agak lebih berat dibandingkan stroller cabin size, saya rasa nggak ada kekurangan lainnya.
Babyelle Wave
Spesifikasi:
- Bahan ringan (sekitar 3,8kg)
- Stroller dapat dilipat seminimal mungkin
- Memiliki kanopi
- Memiliki footrest
- Untuk bayi 6 bulan keatas (sudah bisa duduk)
Pas pertama kali saya pegang stroller ini rasanya, “Hah? Kok kerasa ringkih banget, ya?” Dengan berat cuma 4kg, saya bahkan bisa ngangkatnya sebelah tangan. Berasa ngedorong kereta boneka hahaha. Secara ukuran, ini paling top karena paling ringan dan paling nggak makan tempat.
Kekurangannya, tentu saja karena hanya satu posisi duduk, nggak bisa diubah ke posisi berbaring. Tapi entah kenapa, Aksara sering banget ketiduran di stroller ini, dalam posisi duduk! Dan satu lagi, dudukannya agak lebih rendah dibandingkan stroller lainnya.
Joie Pact & Lite

Spesifikasi:
- Dapat digunakan dari newborn, dengan posisi senderan berbaring rata
- Lipatan satu tangan
- Tali jinjing yang nyaman
- Kanopi UPF50 + yang dapat diperpanjang
- Multi-posisi senderan duduk hingga berbaring
- 5 titik sabuk pengaman
- Bumper bar berlapis kain
- Keranjang belanja ukuran besar
- Roda bersuspensi untuk pengendaraan yang mulus
- Roda depan berputar ke segala arah dan dapat dikunci untuk satu arah
Kelebihan stroller ini adalah, ringan dan ringkas, bisa dilipat hanya dengan satu tangan. Manuvernya juga enak pisan. Tapi sayangnya, menurut saya dudukan stroller ini terlalu sempit, jadi kayaknya Aksara kalau duduk di stroller ini jadi kelihatan ngegelosor (apa yang bahasa Indonesianya?) ke bawah. Footrest-nya juga menurut saya kejauhan karena jadi nanggung gitu kaki Aksara jadi ngegantung. Oh ya, di antara stroller lain yang pernah saya coba, Joie Pact & Lite ini yang paling mudah membuka dan melipatnya.
Cocolatte iSport

Spesifikasi:
- Bahan ringan (sekitar 3,8kg)
- Stroller dapat dilipat seminimal mungkin
- Memiliki kanopi
- Memiliki footrest
- Untuk bayi 6 bulan keatas (sudah bisa duduk)
Ini semacam “saudara kembar”nya Babyelle Wave dari berbagai sisi; ukuran, model, sampai berat. Tentu saja saya suka karena ringan bangettt dan karena Cocolatte adalah andalan saya, maka meskipun ringan, manuvernya tokcer. Dibandingkan Babyelle Wave, Cocolatte iSport menurut saya lebih kokoh meskipun secara berat sama.
Kekurangannya menurut saya (bukan hanya stroller ini, tapi juga Cocolatte yang lain) itu… Agak susah nggak sih membuka dan melipatnya? Atau cuma saya aja ya? Saya beberapa kali mau naik pesawat atau kereta, pas udah mau boarding dan ngelipatnya, malah stuck! Arrgh! Kadang juga kalau dibuka, nggak sampai “klik” banget. Harus benar-benar dipastikan dia ngunci dengan sempurna.
Jadi pilih mana?
Semua stroller punya kelebihan dan kekurangannya. Tapi menurut saya… teteup Cocolatte Otto R paling oke sampai saat ini.