Konsep dasar perencanaan pernikahan saya dan Abang adalah nggak mau repot. Makanya kami sepakat untuk membuat rangkaian acara kami sesimpel mungkin, salah satunya adalah menyatukan acara lamaran dengan penyerahan seserahan. Sebenarnya ini terinspirasi dari acara adiknya Abang yang tahun lalu juga menyisipkan seserahan di acara lamarannya karena keluarga mereka hanya menerima keluarga suaminya satu kali. Hmm, setelah dipikir-pikir boleh juga ditiru idenya.
Dalam adat Jawa sebenarnya ada malam midodareni di mana sang pihak perempuan menerima keluarga pihak laki-laki, dan di sanalah proses penyerahan seserahan terjadi. Atau kalau nggak ada, seserahan biasanya dilakukan saat akad nikah. Karena saat hari-H kami nggak mau direpotkan lagi dengan lebih banyak hal, dan karena saya juga nggak menerima keluarga Abang lagi sebelum hari H, akhirnya kami memutuskan untuk menggeser seserahan ke acara lamaran.
Nah, saya dan Abang belanja barang-barang ini nyicil, satu persatu sampai akhirnya terkumpul semua. Ketika sebelum mulai belanja, saya dan Abang tentunya bikin perencanaan dulu. Kami menentukan item-item apa saja yang ingin kami beli dan berapa plafon budgetnya. Dan biar nggak ribet, kami jadinya belanja barang masing-masing buat diri masing-masing! Bukannya nggak percaya ya, tapi kami membebaskan masing-masing punya pilihannya sendiri. Terus tiap kali habis belanja biasanya kami saling lapor, dan kami punya satu sheet Excel yang me-record laporan keuangan kami. Ribet, ya? But it was good to keep on track on everything.
Daan… kalau menurut adat Jawa, sebenarnya kotak seserahan itu jumlahnya harus ganjil, 5, 7, atau 9. Biasanya kotak untuk perempuan juga lebih banyak daripada laki-laki. Tapi karena kesepakatan bersama, porsi seserahan yang diberikan antara saya dan Abang hampir sama. Saya 6 kotak dan Abang 5 kotak.
Untuk jasa hiasnya, saya memakai jasa dari RAQ Craft. Awalnya saya nggak tahu sama sekali siapa yang bisa melakukan jasa hias seserahan, tapi saya dapat tempat ini rekomendasi dari temannya Mama. Saya menyerahkan semua barang-barangnya H-1 bulan lamaran karena cukup banyak kotak yang harus dibuat. Dan tempat ini memang bikin box-nya made by custom, warna dan jenis kotak, warna bunga dan pitanya, semuanya terserah kliennya. Dan satu lagi, seluruh kotak dan apapun yang dulu dipakai membungkus barang-barang itu dikembalikan lagi (karena biasanya ada silica gel untuk pengawet dan kartu garansi).
Oh iya, dan saran saya sih, kalau mau meminta vendor untuk menghias seserahan, jangan lupa ditulis daftar barangnya, satu kopi untuk kita dan satu kopi untuk mereka agar masing-masing punya catatan.
Dan… that’s all the story from my engagement day 🙂