Alhamdulillah, Sabtu 12 Desember 2015 lalu adalah hari di mana lamaran saya dan Abang dilangsungkan. Hari itu adalah hari yang sudah kami rencanakan semenjak awal tahun, dan Alhamdulillah setelah penantian yang cukup lama dengan berbagai macam persiapan, acara akhirnya berjalan dengan lancar. And now, we’re officially engaged!
Before
Mempersiapkan acara lamaran ternyata nggak remeh. Banyak banget hal yang harus dipikirkan, terutama karena saya sebagai “tuan rumah” harus benar-benar bisa menyambut keluarga Abang dengan baik. Dan lebih utamanya lagi karena acara lamaran akan menjadi satu-satunya kesempatan saya menerima keluarga Abang di rumah. Karena setelahnya semua acara akan dilaksanakan di rumah masing-masing dan di gedung.
Nggak jarang saya jadi control freak, berkali-kali nanya ke sana-sini memastikan para vendor benar-benar mengerjakan seperti yang sudah di-request. Berantem sama Abang, sudah tentu. Apalagi sempat ada perubahan acara di H-1 menjelang acara. Untungnya Mama Papa cukup siaga, dibantu beberapa saudara mempersiapkan tetek-bengeknya menjelang hari H. Alhamdulillah, nggak ada hal-hal menganggu yang cukup berarti.
The Engagement Day
Saya pagi itu tumben-tumbennya bangun subuh tanpa dibangunin, jam setengah 5! Setelah solat subuh, beberes sebentar, jam 6 saya langsung mandi, terus jam 7 mulai didandanin. Saat itu saya masih tenang-tenang aja, malah nggak percaya saya mau dilamar sebentar lagi haha. Sekitar jam 8 pagi, catering datang dan teman-teman saya pun mulai berdatangan. It was such a relief seeing my girls! Mungkin karena kehadiran mereka saya jadi less deg-degan, lumayan ter-distract karena banyak diajak ngobrol dan bercanda.
Menjelang kedatangan Abang, saya baru mulai nervous, bolak-balik ngaca, bedakan (biar muka nggak berminyak), ngelihatin jam di HP, dan nanyain keluarga Abang udah di mana. Saudara-saudara dan teman-teman saya helpful banget saat hari H, semua urusan printilan udah diurusin semua. Bahkan saya sarapan dan minum aja diambilkan sama mereka (ini lamaran doang kayak mau manten ya?). Lebih terharu lagi beberapa teman saya ada yang kuliah dan ada juga yang masuk kerja hari Sabtu, tapi masih nyempetin datang ke acara lamaran saya dulu. Alhamdulillah…
Sekitar jam 10 lewat, keluarganya Abang datang. Semua orang di luar menyambut kecuali saya yang ‘disembunyiin’ di balik tembok. Setelah tamu semua duduk dan terdengar acara dibuka oleh MC, teman-teman saya kembali nemenin saya di dalam yang mulai nggak bisa mikir apa-apa, haha. Mana teman saya pakai bisik-bisik segala lagi, “Mau spoiler nggak? Abang ganteng banget pakai batik.”
Setelah pembukaan acara, perkenalan kedua belah pihak keluarga, saya dipanggil untuk masuk ke ruang tamu dan duduk di antara Mama-Papa. Kayaknya sepanjang jalan saya cuma bisa nunduk dan ngelihat bangku kosong yang harus saya tempati. Begitu duduk, orang pertama yang saya lihat adalah Abang, dan rasanya… kayak baru pertama kali ketemu dulu. Bukannya tenang, saya malah jadi makin panas dingin.
Saat yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba, Papa saya nanya langsung ke Abang maksud datang ke rumah mau apa. Walaupun saya kurang lebih udah tahu Abang mau ngomong apa, tapi tetep aja bawaannya bikin perasaan campur aduk. Setelah itu Abang bilang langsung ke saya dengan speech singkat, in front of our families, of how we met. He told us that we first met 11 years ago, when I was still 12 and he was 17. And after 10 years of not meeting, we found a way to reach out to each other again. And then right there, he asked me to be his wife.
Setelah saya menjawab lamaran (dan tentu saja, yes I do!), saya diberikan seserahan oleh Abang dan sebuah cincin sebagai tanda pengikat. Saya pun begitu, memberikan seserahan kepada Abang berupa barang dan makanan.
After
Setelah acara selesai, rasanya legaaa banget. Makanan nggak kurang, cemilan banyak, teman-teman terdekat saya dan Abang komplit datang semua, keluarga yang dari luar kota nyempetin datang, keluarganya Abang juga banyak yang datang (jauh-jauh dari Lampung, Ciamis, dll) dan nyaman dijamu di rumah saya. Alhamdulillah semua senang, hatipun tenang.
Satu tahap sudah terlewati, mudah-mudahan ke depannya semakin dilancarkan. Aamiin.
—
Thanks to those who have made this happened:
- Catering Gandrung Roso
- Tenda & kursi M78
- Foto & dokumentasi Gorga Leonardo
- Seserahan RAQ Craft
- Featured image Unsplash